Pages

Tuesday, October 25, 2016

Contoh Analisis Surat Tidak Resmi (Surat Kepada Musuh)



Unsur-unsur surat tidak resmi/surat pribadi:
1.      Tempat dan tanggal pembuatan surat.
Contoh: Jakarta, 12 April 2011
2.      Tujuan/alamat surat.
Contoh: Jumpa Sahabatku, Amanda
  di Kota Kembang
3.      Salam pembuka.
Contoh:
·         Assalamu’alaikum Wr. Wb.
·         Salam manis,
·         Salam kangen
4.      Pembuka surat/paragraf pembuka.
Contoh: Hai, bagaimana keadaanmu sekarang? ...
5.      Isi surat/paragraf isi.
Contoh: Ternyata sudah tiga bulan aku pindah ke Jakarta. ...
6.      Penutup surat/paragraf penutup.
Contoh: Nay, suratku sampai di sini dulu, ya. ...
7.      Salam penutup.
Contoh: Wassalamu’alaikum Wr.Wb., salam manis selalu, salam
8.      Nama pengirim dan tanda tangan
Contoh: Sahabatmu,
            Aisyah

Selain memahami unsur-unsur surat tidak resmi atau surat pribadi di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis surat sebagai berikut.
a.       Dalam menulis tanggal surat, kamu harus mencantumkan nama kota tempat kamu menulis surat, tanggal, bulan, dan tahun menulis surat. Penulisan tempat dan tanggal surat ini diletakkan di sudut kanan atas.
  1. Dalam menulis alamat surat, minimal kamu harus mencantumkan nama orang yang kamu tuju. Dapat juga diikuti nama kota tempat tinggalnya atau sebutan untuk kota tempat tinggalnya.
  2. Dalam menulis pembuka surat/paragraf pembuka, kamu dapat menggunakan kata sapaan khusus, seperti halo, hai, temanku yang imut, kakakku yang ganteng.
  3. Dalam menulis isi surat, kamu dapat menggunakan bahasa yang sesuai dengan keinginanmu, tetapi tetap memperhatikan etika dan santun berbahasa kepada orang yang dikirimi surat.
ANALISIS STRUKTUR SURAT
Dalam surat yang ditulis oleh Ahmad Za’im di atas yang bertemakan surat kepada musuh, sudah memenuhi unsur-unsur surat tidak resmi yaitu unsur tanggal pengiriman surat, isi surat, penutup surat, dan tanda tangan pengirim surat. Namun sayangnya masih belum memenuhi unsur alamat surat, salam pembuka, dan pembuka surat.
Alamat surat sangat diperlukan karena unsur itu menunjukkan kepada siapa surat itu ditujukan. Apabila alamat surat tidak ada, maka bisa terjadi kebingungan karena tidak tahu kepada siapa surat itu ditulis. Kemudian unsur salam dan pembuka surat juga perlu diperhatikan karena kurang baik apabila surat ditulis tetapi langsung menyampaikan inti dari isi surat yang dimaksud tanpa didahului sapaan atau salam. Pembuka surat dapat berisi hal-hal yang ringan dan sifatnya untuk membangkitkan rasa penasaran, ingin tahu, dan sebagai pembuka cakap-cakap bagi si penerima surat agar tidak terkesan kaku.

ANALISIS KEBAHASAAN
            Masih ada kesalahan penulisan huruf kapital dan tanda baca, kurang cocoknya pemilihan kata atau diksi, dan efektifitas kalimat. Kesalahan penulisan huruf kapital contohnya menggunakan huruf kapital di tengah-tengah kalimat dan tidak menggunakan huruf kapital setelah tanda titik (.) atau di awal kalimat. Kesalahan dalam penulisan tanda baca masih berhubungan dengan penulisan huruf kapital. Terjadi keambiguan karena penulis surat menggunakan tanda titik (.) dan tanda seru (!) akan tetapi kalimat berikutnya tidak menggunakan huruf kapital yang menandakan kalimat baru. Penggunakan tanda titik (.) kurang diperhatikan sehingga antara awal dan akhir kalimat tidak jelas. Kemudian penggunaan tanda koma (,) sebagai tanda jeda atau berhenti sejenak masih kurang tepat penggunaannya. Masih ada pemilihan kata yang kurang cocok atau kurang sesuai, contohnya “cuma dengan masalah sepele” dan “pada dasarnya permusuhan kita tidaklah baik”. Selain itu, masih ada penggunaan kalimat yang tidak efektif. Penulis surat masih melakukan pemborosan kata dan sebagian kata masih berbelit-belit, sehingga kalimat banyak yang kurang efektif.
Berikut adalah pembenaran kalimat pada surat.













No comments:

Post a Comment