Unsur-unsur surat tidak resmi/surat pribadi:
1. Tempat dan tanggal pembuatan
surat.
Contoh: Jakarta, 12 April 2011
2.
Tujuan/alamat
surat.
Contoh: Jumpa Sahabatku, Amanda
di Kota Kembang
3.
Salam
pembuka.
Contoh:
·
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
·
Salam
manis,
·
Salam
kangen
4.
Pembuka
surat/paragraf pembuka.
Contoh: Hai, bagaimana keadaanmu sekarang? ...
5.
Isi
surat/paragraf isi.
Contoh: Ternyata sudah tiga bulan aku pindah ke
Jakarta. ...
6.
Penutup
surat/paragraf penutup.
Contoh: Nay, suratku sampai di sini dulu, ya. ...
7.
Salam
penutup.
Contoh: Wassalamu’alaikum Wr.Wb., salam manis selalu, salam
8.
Nama
pengirim dan tanda tangan
Contoh:
Sahabatmu,
Aisyah
Aisyah
Selain memahami unsur-unsur surat tidak
resmi atau surat pribadi di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menulis surat sebagai berikut.
a. Dalam menulis tanggal surat, kamu
harus mencantumkan nama kota tempat kamu menulis surat, tanggal, bulan, dan
tahun menulis surat. Penulisan tempat dan tanggal surat ini diletakkan di
sudut kanan atas.
- Dalam menulis alamat surat, minimal kamu harus mencantumkan nama orang yang kamu tuju. Dapat juga diikuti nama kota tempat tinggalnya atau sebutan untuk kota tempat tinggalnya.
- Dalam menulis pembuka surat/paragraf pembuka, kamu dapat menggunakan kata sapaan khusus, seperti halo, hai, temanku yang imut, kakakku yang ganteng.
- Dalam menulis isi surat, kamu dapat menggunakan bahasa yang sesuai dengan keinginanmu, tetapi tetap memperhatikan etika dan santun berbahasa kepada orang yang dikirimi surat.
ANALISIS
STRUKTUR SURAT
Dalam surat yang
ditulis oleh Ahmad Za’im di atas yang bertemakan surat kepada musuh, sudah
memenuhi unsur-unsur surat tidak resmi yaitu unsur tanggal pengiriman surat,
isi surat, penutup surat, dan tanda tangan pengirim surat. Namun sayangnya
masih belum memenuhi unsur alamat surat, salam pembuka, dan pembuka surat.
Alamat surat sangat
diperlukan karena unsur itu menunjukkan kepada siapa surat itu ditujukan.
Apabila alamat surat tidak ada, maka bisa terjadi kebingungan karena tidak tahu
kepada siapa surat itu ditulis. Kemudian unsur salam dan pembuka surat juga
perlu diperhatikan karena kurang baik apabila surat ditulis tetapi langsung
menyampaikan inti dari isi surat yang dimaksud tanpa didahului sapaan atau
salam. Pembuka surat dapat berisi
hal-hal yang ringan dan sifatnya untuk membangkitkan rasa penasaran, ingin
tahu, dan sebagai pembuka cakap-cakap bagi si penerima surat agar tidak terkesan kaku.
ANALISIS
KEBAHASAAN
Masih
ada kesalahan penulisan huruf kapital dan tanda baca, kurang cocoknya pemilihan
kata atau diksi, dan efektifitas kalimat. Kesalahan penulisan huruf kapital
contohnya menggunakan huruf kapital di tengah-tengah kalimat dan tidak
menggunakan huruf kapital setelah tanda titik (.) atau di awal kalimat. Kesalahan
dalam penulisan tanda baca masih berhubungan dengan penulisan huruf kapital.
Terjadi keambiguan karena penulis surat menggunakan tanda titik (.) dan tanda
seru (!) akan tetapi kalimat berikutnya tidak menggunakan huruf kapital yang
menandakan kalimat baru. Penggunakan tanda titik (.) kurang diperhatikan
sehingga antara awal dan akhir kalimat tidak jelas. Kemudian penggunaan tanda
koma (,) sebagai tanda jeda atau berhenti sejenak masih kurang tepat
penggunaannya. Masih ada pemilihan kata yang kurang cocok atau kurang sesuai,
contohnya “cuma dengan masalah sepele” dan “pada dasarnya permusuhan kita
tidaklah baik”. Selain itu, masih ada penggunaan kalimat yang tidak efektif. Penulis
surat masih melakukan pemborosan kata dan sebagian kata masih berbelit-belit,
sehingga kalimat banyak yang kurang efektif.
Berikut adalah pembenaran kalimat pada surat.
No comments:
Post a Comment